Selasa, 28 Maret 2017

Apa Itu Kader ?

Apa Itu Kader HMI ?

Penasaran ?

YUK LIHAT DI BAWAH INI !



   Menurut KBBI, kader adalah orang yang diharapkan akan memegang peran yang penting dalam pemerintahan, partai, dan sebagainya.

    Menurut Wikipedia, Kader adalah orang atau kumpulan orang yang dibina oleh suatu lembaga kepengurusan dalam sebuah organisasi, baik sipil maupun militer, yang berfungsi sebagai 'pemihak' dan atau membantu tugas dan fungsi pokok organisasi tersebut (Nano Wijaya). Dalam hal membantu tugas dan fungsi pokok organisasi tersebut, seorang kader dapat berasal dari luar organisasi tersebut dan biasanya merupakan simpatisan yang berasaz dan bertujuan sama dengan institusi organisasi yang membinanya (Nano Wijaya). 


     Kader berasal dari bahasa Yunani cadre yang berarti bingkai. Bila dimaknai secara lebih luas berarti :
- Orang yang mampu menjalankan amanat.
- Orang yang memiliki kapasitas pengetahuan dan keahlian.
- Pemegang tongkat estafet sekaligus membingkai keberadaan dan kelangsungan suatu organisasi.


    Kader adalah ujung tombak sekaligus tulang punggung kontinyuitas sebuah organisasi. Secara utuh kader adalah mereka yang telah tuntas dalam mengikuti seluruh pengkaderan formal, terujidalam pengkaderan informal dan memiliki bekal melalui pengkaderan non formal. Dari mereka bukan saja diharapkan eksistensi organisasi tetap terjaga, melainkan juga diharapkan kader tetapakan membawa misi gerakan organisasi hingga paripurna.
maka HMI juga mempunyai landasan perkaderan sendiri karena HMI berbeda dengan organisasi lainnya. lihat : http://komstekum.blogspot.co.id/2017/03/landasan-perkaderan-hmi.html


     Dalam menjalankan fungsinya sebagai organisasi kader, HMI menggunakan pendekatan sistematik dalam keseluruhan proses perkaderannya. Semua bentuk aktifitas/kegiatan perkaderan disusun dalam semangat integralistik untuk mengupayakan tercapainya tujuan organisasi. Oleh karena itu, sebagai upaya memberikan kejelasan dan ketegasan sistem perkaderan yang dimaksud harus dibuat pola dasar perkaderan HMI secara nasional. Pola dasar ini disusun dengan memperhatikan tujuan organisasi dan arah perkaderan yang telah ditetapkan. Selain itu juga dengan mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan organisasi serta tantangan dan kesempatan yang berkembang dilingkungan eksternal organisasi.


    

Kamis, 09 Maret 2017

Kunjungan Raja Arab Saudi

.....................Aliran Islam Wahabi adalah ideologi resmi Kerajaan Arab Saudi yang ajarannya dikenal puritan dan telah menyebar di berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia.
..................Di Indonesia, salah-satu pintu masuk sekte Islam puritan itu untuk menyebar ke masyarakat adalah lembaga pendidikan yang didirikan oleh pemerintah Arab Saudi pada tahun 1980-an, kata pengamat.
...............Dalam dua atau tiga tahun terakhir, gerakan anti-Wahabi muncul di beberapa daerah seiring dengan menguatnya gerakan antitoleran di dalam umat Islam.
................Walaupun istilah Wahabi dianggap menghina bagi kaum Islam puritan, label itu tetap terus dimunculkan oleh penentangnya.Kini, menjelang lawatan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz ke Indonesia, polemik itu muncul lagi di media sosial, setelah kerajaan itu berencana akan membangun tiga lembaga setingkat perguruan tinggi di Makasar, Surabaya dan Medan.
...............Kembali kepada ajaran Islam murni, yang diperkenalkan ulama abad 18 asal Semenanjung Arab, Muhammad bin Abdul al-Wahhab, pengaruhnya menyebar sampai ke Indonesia.
..............Sebagian ajarannya telah diadopsi dengan situasi lokal, tetapi kehadiran kelompok antitoleran dianggap menghidupkan lagi ajarannya secara ekstrim, sehingga menimbulkan penolakan oleh kelompok Islam moderat di Indonesia.

Landasan Perkaderan HMI

  • Landasan Teologis.Dalam menjalankan fungsi kekhalifahan, maka internalisasi sifat Tuhan dalam diri manusia harus menjadi sumber inspirasi. Dalam konteks ini Tauhid menjadi aspek progresif dalam mensikapi persoalan-persoalan mendasar manusia. Karena Tuhan adalah pemelihara kaum yang lemah (Rabbul mustadh'afin); maka meneladani Tuhan juga berarti berpihak pada kaum mustadh'afin. Ini akan mengarahkan pada pemahaman bahwa ketauhidan adalah nilai-nilai yang bersifat transformatif, nilai-nilai yang membebaskan, nilai-nilai yang bersifat revolusioner. Spirit inilah yang harus menjadi paradigma dalam sistem perkaderan HMI.
  • Landasan Ideologis.Islam sebagai landasan ideologis adalah sistem nilai yang secara sadar dipilih untuk menjawab kebutuhan-kebutuhan serta masalah-masalah yang terjadi dalam suatu komunitas masyarakat. Islam mengarahkan manusia untuk mencapai tujuan dan idealisme yang dicita-citakan, di mana demi tujuan dan idealisme tersebut mereka rela berjuang dan berkorban bagi keyakinannya.Landasan Konstitusi.Dalam rangka mewujudkan cita-cita historis perjuangan HMI kemasa depan, HMI kemudian memepertegas posisinya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara demi melaksanakan tanggung jawab bersama seluruh rakyat Indonesia mewujudkan cita-cita nasional. Ini dituangkan ke dalam AD/ART HMI.Landasan Historis.Secara sosiologis dan historis, kelahiran HMI pada 5 Pebruari 1947 tidak terlepas dari permasalahan bangsa yang di dalamnya tercakup ummat Islam sebagai satu kesatuan dinamis dari bagsa Indonesia yang sedang mempertahankan kemerdekaan yang telah diproklamirkannya. Kenyataan ini merupakan motivasi kelahiran HMI yang sekaligus dituangkan dalam rumusan tujuan berdirinya, yaitu: Pertama, mempertahankan Negara RI dan mempertinggi derajat rakyat Indonesia. Kedua, menegakkan dan mengembangkan syiar agama Islam.
  • Landasan Sosio-Kultural.Kultur bangsa Indonesia setelah Agama Islam masuk menjadikan bangsa ini menjadi bercorak Islam. Masuknya Islam berhasil menyatukan kultur Islam dengan kultur Nusantara. Namun pada perkembangannya arus globalisasi memberikan tantangan yang kuat terhadap kultur Islam yang telah membaur dalam kultur bangsa Indonesia, sehingga kecenderungan lunturnya nilai-nilai Islam yang menjadi kultur bangsa ini semakin kuat.
  • Pola Dasar PerkaderanKader yaitu sekelompok orang yang terorganisir secara terus-menerus dan akan menjadi tulang punggung bagi kelompok yang lebih besar.Perkaderan yaitu usaha organisasi yang dilaksanakan secara sadar dan sistematis selaras dengan pedoman perkaderan HMI, sehingga memungkinkan seorang anggota HMI mengaktualisasikan potensi dirinya menjadi seorang kader Muslim-Intelektual-Profesional, yang memiliki kualitas insan cita.Arah perkaderan adalah suatu pedoman yang dijadikan petunjuk atau penuntun yang menggambarkan arah yang harus dituju dalam keseluruhan proses pengembangan dan pelaksanaan bentuk-bentuk pembinaan anggota atau perkaderan HMI.
  • Pembentukan KaderLatihan Kader terdiri dari Latihan Kader I (Basic Training), Latihan Kader II (Intermediate Training), Latihan Kader III(Advance Training).Pengembangan terdiri dari :Up GradingPelatihanAktifitas(aktitifitasorganisasional, aktifitas kelompok, aktifitas perorangan)PengabdianWujud Profil Kader
  • Perkaderan di HMI diarahkan dalam rangka membentuk kader HMI: Muslim-Intelektual-Profesional yang dalam aktualisasi perannya berusaha mentransformasikan nilai-nilai ke-Islaman yang memiliki kekuatan pembebasan (liberation force) dan memiliki keberpihakan terhadap kaum tertindas (mustadh'afin). Aspek yang ditekankan dalam usaha pelaksanaan perkaderan ditujukan pada :- integritas watak dan kepribadian, kualitas intelektual, kemampuan profesional